Halaman

Senin, 27 Agustus 2012

Gengsi Mahasiswa Kedokteran


                Ketika saya sedang searching di google, tiba-tiba saya tertarik mengetik keyword “mentalitas anak kedokteran”, lalu di salah satu link-nya ada yang berjudul Dokter: antara prestise, prestasi, dan pengabdian itu di tulis di iinfadhilah.wordpress.com. Dan ternyata benar juga ternyata pikiran saya selama ini, tidak cuma saya yang berpikiran seperti itu tentang Prodi Kedokteran. Prestise karena dokter bagi masyarakat memiliki golongan tersendiri, jarang dokter yang dipanggil hanya dengan pak atau dengan nama, kecuali oleh teman dekatnya, biasanya akan dipanggil pak dokter atau dokter … (saya tahu ini karena bapak saya berprofesi demikian, walaupun saya sendiri tidak tertarik dengan kedokteran lalu mengambil Prodi Teknik). Prestasi karena tidak ada orang bodoh yang masuk prodi kedokteran, lebih lagi, kuliah di kedokterna itu susah dan lama, minimal 5,5 tahun(termasuk Koas). Jadi, pantaslah mereka disebut berprestasi. Pengabdian, karena profesi dokter itu berhubungan dengan menolong nyawa orang, membuat orang sembuh, dan itu membahagiakan pasien.
                Tetapi, selama ini jarang sekali alasan orang masuk kedokteran ingin membantu orang lain ketika saya tanya. Kebanyakan teman-teman saya menjawab, ingin membahagiakan orang tua, karena duitnya banyak, orang tua yang pengen, tidak tahu prospek kerja program studi lain, bahkan ada yang menjawab kalo teknik mau kerja apa (T.T). Hanya satu teman saya yang bilang kalau dia dulu masuk kedokteran(karena dia udah koas) karena ingin pelayanan mengabarkan Injil lewat profesinya.
                Yang dijawab oleh teman saya ini mungkin tidak bias mewakili seluruh mahasiswa Pendidikan Dokter, namun cukup untuk menunjukkan ternyata ada juga yang mempunyai maksud lain dari menjadi dokter ini. Saya takut hal ini menjadikan dokter-dokter masa depan hanya mencari uang, bukan karena mengabdi, semoga hal-hal ini dapat diubah pada waktu ospek karena biasanya waktu ospek kita akan di doktrin untuk menjadi idealis...

Selasa, 14 Agustus 2012

Kebebasan : semu atau mutlak?

Menurut saya di dunia ini tidak ada yang namanya kebebasan mutlak. Semua 'hal' yang disebut orang dengan sebuah kebebasan selalu terkait dengan aturan-aturan yang ada. Setelah saya pikir, benar juga iklan salah satu provider telekomunikasi itu, kebebasan itu sebenarnya semu, Tidak ada kebebasan mutlak di dunia. Katanya orang bebas berpakaian, asal mengikuti aturan yang ada(bukankah berarti tidak bebas?). Contohnya, baru-baru ini saya mendengar berita di televisi bahwa di Aceh puluhan wanita terjaring razia karena mengenakan baju ataupun celana yang ketat, lagipula orang yang tidak berpakaian disebut orang gila kan?

Kamus John Kersey mengartikan bahwa ‘kebebasan’ adalah sebagai ‘kemerdekaan, meninggalkan atau bebas meninggalkan.’ Artinya, semua orang bebas untuk tidak melakukan atau melakukan suatu hal. Pengertian yang lebih banyak memiliki unsur-unsur hukum bisa dilihat dari definisi ‘kebebasan’ dari Kamus Hukum Black. Menurut Black, ‘kebebasan’ diartikan sebagai sebuah kemerdekaan dari semua bentuk-bentuk larangan kecuali larangan yang telah diatur didalam undang-undang. Kesimpulannya adalah manusia mempunyai hak untuk bebas selama hak-hak tersebut tidak bertentangan dengan larangan yang ada didalam hukum. Berkaitan dengan pendapat sebelumnya bahwa larangan atau intervensi hanya boleh dilakukan dengan memperhatikan asas proporsionalitas dan non diskriminasi. sumber :http://mas-hanief.blogspot.com/2010/09/ada-banyak-pengertian-kebebasan-dan.html

Berarti di dunia ini kebebasan tersebut relatif, yang ada sebenarnya adalah kebebasan semu atau kebebasan semi, bukanlah kebebasan mutlak. Lagipula jika tidak ada aturan hukum, kita masih memiliki aturan agama kan? Dan itu harus kita taati, karena tujuan kita di dunia ini sebenarnya adalah untuk menyiapkann diri menghadapi kehidupan kita setelah mati.

Dua tokoh yang disebut sebagai peletak dasar filsafat kebebasan, Thomas Hobbes dan John Locke, justru menawarkan suatu kontrak sosial untuk menjaga kebebasan manusia. Pada Hobbes, masyarakat alamiah diandaikan penuh dengan keos. Semua diandaikan berperang melawan semua. Kontrak sosial diadakan agar perang semua melawan semua itu reda.
Pada John Locke masyarakat azali diandaikan berada pada kondisi damai dan aman. Kontrak sosial diadakan agar kondisi aman dan damai itu tetap terpelihara. Kontrak sosial dibuat untuk kebebasan manusia.

Pada titik inilah kebebasan didefinisikan. Kebebasan adalah suatu kondisi di mana orang bebas dari tindakan semena-mena orang lain. Oleh Isaiah Berlin, definisi ini disebut sebagai negative liberty (kebebasan negatif) atau freedom from (kebebasan dari). Kalau ada peristiwa di mana ada orang yang melakukan tindakan semena-mena kepada orang lain, maka itu bukanlah peristiwa dan kondisi kebebasan, melainkan ketidakbebasan, mungkin juga perbudakan.

Kebebasan untuk melakukan apa saja bukanlah kebebasan. Itu adalah penindasan. Isaiah Berlin menyebut kebebasan semu model kedua ini sebagai positive liberty (kebebasan positif) atau freedom to (kebebasan untuk). sumber: 
http://argumen-saidiman.blogspot.com/2012/02/apa-itu-kebebasan.html

Jadi, sebenarnya salah bila orang mengartikan kebebasan sebagai kebebasan yang mutlak, pandangan seperti itu akan menimbulkan kekacauan di masyarakat. Kebebasan kita adalah kebebasan yang terkontrol oleh norma-norma maupun hukum yang berlaku, secara lisan maupun tertulis. 

Renungan pagi

Pada zaman dahulu kala, di pegunungan Andes, Amerika selatan, hidup dua suku yg saling bermusuhan. Suku Atas tinggal di atas gunung yg curam dan Suku Bawah yg tinggal di kaki gunung. 

Suatu hari Suku Atas menyerang perkampungan Suku Bawah dan menculik seorang bayi perempuan Suku Bawah. Setelah penyerangan selesai, Kepala Suku bawah memerintah 6 orang anak muda yg gagah berani untuk berupaya mengembalikan bayi perempuan itu. 

Selama 3 hari 3 malam, para pemuda tersebut berusaha mencari jalan naik ke pemukiman Suku Atas namun usaha mereka sia-sia karena terjalnya pegunungan itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk menyerah, namun tiba-tiba mereka melihat seorang ibu menggendong bayi turun dari pegunungan yg terjal itu. 

Para pemuda kaget melihatnya dan langsung bertanya. Bagaimana caranya Anda memanjat gunung yg terjal ini dan membawa pulang bayi itu sedangkan kami yg jauh lebih kuat daripada Anda tidak mampu melakukannya? 

Raut muka wanita itu terlihat sangat tegar dan dengan emosi yg dalam ia menjawab, KARENA BAYI INI BUKAN BAYI ANDA. 

Cerita sederhana itu menggambarkan bahwa jika seseorang mempunyai motif yg jelas dan besar, rintangan seberat apapun akan dihadapinya.

sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/08/renungan-pagi_15.html 

Kamis, 09 Agustus 2012

Keindahan Indonesia yang Terlupa

Saya heran, kenapa banyak orang Indonesia yang sudah sering pergi ke luar negeri tapi di Indonesia nya sendiri pun cuma pergi ke Jakarta, Jogja, dan Surabaya. Padahal ada banyak tempat menarik di Indonesia untuk berwisata, berikut beberapa daftar kawasan wisata yang mungkin agak jauh untuk dikunjungi, karena Bali sudah sering dikunjungi wisatawan, jadi tidak dimasukkan.
1. Raja Ampat

2. Pantai Senggigi
 3. Bunaken
                                                                             sumber gambar diperoleh dari www.google.com

disini saya memberi 3 contoh dan semuanya wisata pantai karena saya suka pantai, hehe... info lebih lanjut dapat diperoleh di situs wikipedia.

Selasa, 07 Agustus 2012

Sajak Mentari

Mentari pagi pancarkan sinarnya
kubuka mata dan lihat dunia
begitu indah jika kita menyadarinya
sinar hangat lembut menyapa
belai lembut hingga jiwa
dengan senyumku melangkah dengan pasti

yakinlah sobatku terbanglah jauh
kepakkanlah sayapmu
genggamlah tanganku dan jangan kau lepaskan hingga kelak nanti
ingatlah sobatku hari ini kan kita kenang selalu
sebagai memori yang tak akan berlalu
hingga kelak nanti

by: jovita lintang permatasari


Lucunya Indonesia

ada peribahasa bilang kalo nila setitik merusak susu sebelanga(karena nila setitik rusak susu sebelanga). Setelah aku pikir, bener juga ya peribahasa ini. orang lebih suka merhatiin jeleknya orang daripada baiknya, media juga sama aja. kayaknya yang diliput korupsi terus di Indonesia, tapi Indonesia bikin roket prototip media kurang pemberitaan, Solo rencana bikin ECO park ga di beritain. Harusnya Hal-hal kayak gitu di beritain  biar Indonesia ga keliatan jelek aja. quotes by Keza Wibowo

Senin, 06 Agustus 2012

Pudarnya Kebanggaan terhadap Budaya Bangsa Indonesia

Pudarnya Kebanggaan terhadap Budaya Bangsa Indonesia

                Bila kita bertanya sekarang terhadap orang-orang “kamu suka budaya Indonesia? Kamu ingin melestarikan budaya Indonesia?’’ akan banyak oran yang berkata bohong menjawab iya. Tapi apa buktinya? Orang lebih suka k-pop daripada pertunjukan wayang, lebih menyukai pertunjukan bruno mars daripada pagelaran ramayana di prambanan. Sebenarnya ini semua bukan mutlak salah masyarakat sebagai konsumen. Masyarakat juga merupakan konsumen, wajar jika konsumen mencari yang menarik. Ya, semua orang ingin yang menarik. Mengapa korean pop dan budaya nya sekarang menjadi raja di dunia hiburan global?  Menurut saya, itu karena para pemimpin hiburan korea berani ber-inovasi bahkan pemerintah turut campur tangan dalam pengenalan dan pengembangan budaya korea tersebut.
                Menurut saya Indonesia butuh pelaku budaya yang bukan hanya melestarikan budaya Indonesia, tapi juga mengembangkan budaya Indonesia, melakukan pembaharuan agar pertunjukan-pertunjukan tari, wayang, kuda lumping dan sebagainya tersebut dapat lebih menarik lagi. Dan juga pemerintah harus memberi subsidi biaya terhadap para pelaku budaya tersebut agar dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Pemerintah juga perlu mengadakan event besar yang mementaskan budaya-budaya asli tersebut. Saat ini sudah ada beberapa. Contohnya seperti solo batik carnival, dan lain-lain. Bila tidak dilestarikan maka besar kemungkinannya budaya asli Indonesia akan punah